Mencegah Mesin Mobil Overheat - Di saat musim hujan pemilik mobil mengabaikan air pendigin yang berada di radiator. Suhu udara yang dingin tak bakal memicu mesin mobil panas, begitulah umumnya orang beralasan selain alasan lupa dan tak pnya waktu. Padahal, sesuai namanya, perangkat ini memiliki peran yg vital bagi mesin mobil. Lantaran itulah mengecek air radiator, baik volume maupun kondisi baik buruknya air wajib dilakukan.
Namun satu hal yg patut diingat, jangan menggunakan sembarang air untuk mengisinya. "Lebih baik menngunakan cairan coolant produksi pabrik yang sudah jelas unsur-unsur yang di dalamnya".
Memang, sejatinya kemampuan air untuk mendinginkan mesin lebih besar ketimbang cairan coolant. Tetapi karena zat atau unsur tertentu yang terkandung di air, maka yang terjadi bukan dingin tetapi radiator mesin mobil semakin panas. "Air di daerah yang dekat dngan laut misalnya. Ketika suhu memanas akan timbul endapan kristal garam. Ini menyebabkan air radiator cepat berkurang dan endapan itu merusak sel. Garam juga memicu suhu panas".
Begitu pun dengan air dari instalasi air minum yang ada di rumah, karena telah dicampur kaporit atau zat penjernih berpotensi menimbulkan endapan dan korosi atau karat. "Air dari sumur kemungkinan mengandung lumpur jga besar. Endapan lumpur di radiator menyebabkan karat, air di radiator cepat berkurang sehingga sistem pendinginan terganggu, dan mesin overheat".
Bila itu terjadi, maka kepala silinder di blok mesin akan bengkok atau melenting. Minimal, oli di mesin akan cepat busuk karena unsur-unsur pelindung mesin yg ada di oli terbakar suhu panas. Akibat selanjutnya, mobil pun harus turun mesin dan Anda harus siap merogoh kocek lebih dalam lagi.
Jadi, untuk menjaga agar radiator tetap sehat dan terhindar dari gangguan mesin mobil overheat pastikan air yg digunakan untuk mengisi radiator benar-benar bagus. Bila susah untuk memastikannya dan Anda ragu, sebaiknya gunakan cairan coolant.